Minggu, 01 September 2013

Istana Tersandung Skandal Daging?

Jakarta – Istana Kepresidenan kembali diterpa isu korupsi. Kali ini mencuat dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Percakapan penyadapan telepon dan kesaksian Ridwan Hakim, putera Hilmi Aminuddin, tak tanggung-tanggung menyebut Presiden SBY.
 
Saksi dalam sidang kasus suap impor daging Ridwan Hakim memberi kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Jumat (29/8/2013) ada nama Presiden SBY dan Sengman Tjahja.
Hal itu terungkap saat diputarkan rekaman percakapan antara Fathanah dengan dengan Ridwan Hakim yang menyebutkan ada uang Rp40 miliar sudah beres dikirim melalui Sengman dan Hendra. Menindaklanjuti rekaman tersebut, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Nawawi Pomolango menanyakan lebih lanjut tentang nama tersebut
“Ada nama Sengman. Itu siapa?” tanya Nawawi. “Itu nama orang, Pak,” jawab Ridwan. “Iya, siapa?” tanya hakim lagi yang tampak kesal dengan jawaban Ridwan. Ridwan kemudian menjelaskan bahwa Sengman adalah utusan Presiden SBY.
“Waktu saya diputarkan (rekaman) ini di penyidikan KPK, saya jelaskan Bapak Sengman ini setahu saya ini utusan Presiden kalau datang ke PKS,” jawab Ridwan. “Presidennya siapa?” tanya Nawawi. “Presiden kita, Pak SBY. (Sengman) di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ditulis dia orang dekatnya Pak SBY,” jawab Ridwan lagi.
Penyebutan nama Presiden SBY yang terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta ini memang cukup mengejutkan. Baru kali ini penyebutan nama Presiden muncul dalam sidang kasus koruspi.
Pihak Istana joke meresponsnya dengan membantah Sengman merupakan utusan Presiden SBY. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menegaskan Sengman bukanlah utusan Presiden SBY. “Kalau ditanyakan apakah (Sengman) itu utusan presiden, saya katakan bukan. Tidak ada nama tersebut dalam utusan Presiden SBY. Kecuali kalau presiden yang lain. Kan presiden banyak sekarang,” kata Julian di Istana Negara, Jumat (30/8/2013).
Hal senada juga ditegaskan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie yang membantah Sengman merupakan utusan Presiden SBY. Meski, Marzuki tidak menampik bila dirinya kenal dengan pengusaha asal Palembang itu. “Saya kenal di Palembang sudah lama. Kemudian tidak terlihat lagi di Palembang, karena hotel yang dimiliki sudah dijual,” kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Marzuki menegaskan tidak ada kaitan antara Sengman dengan Partai Demokrat. Marzuki yang berkiprah sejak awal di Partai Demokrat tidak mengetahui kiprah Sengman di Partai Demokrat. Terkait penyebutan Sengman sebagai utusan Presiden SBY, Marzuki berujar “Ah, itu bohong saja. Mungkin dia jual nama, bohonglah itu,” tepis Marzuki seraya berlalu.
Informasi yang dihimpun INILAH.COM tentang sosok Sengman Tjahja ini memang kenal dengan Presiden SBY. Keduanya disebutkan telah menjalin pertemanan sejak SBY menjabat Pangdam II/Sriwijaya Tahun 1996/1997.
Bukti kedekatan kedua sosok ini ditunjukkan kehadiran Presiden SBY dalam resepsi pernikahan putri anak Sengman Tjahja pada 30 Oktober 2008 sepertu ditulis di laman Polda Metro Jaya.
Tertulis di laman tersebut “Resepsi Pernikahan Karen Tjahja Slandy Karlam diselenggarakan oleh Keluarga Sengman Tjahja Keluarga Hendry Karlam di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Jakarta Pusat. Penanggung jawab acara Panitia Pernikahan dan akan dihadiri sekitar 2.500 orang. Kegiatan akan dihadiri Presiden RI beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono

Sumber : INILAH.COM

Related Post:

Widget by [ BMATINDAS ]

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by BMATINDAS - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons