Rabu, 28 Agustus 2013

39 Calon Anggota KPU Ikut Seleksi tertulis


Platmerahonline.com | Kota Gunungsitoli - Sebanyak 39 calon anggota KPU Kota Gunungsitoli yang lolos seleksi administrasi, sedang mengikuti seleksi tertulis Selasa, 27/8/2013 dari 43 orang yang mendaftar 4 orang dinyatakan tidak lulus administrasi selengkapnya.

MAWARNI

http://platmerahonline.com/39-anggota-kpu-kota-gunungsitoli-ikut-seleksi-tertulis/

Gerbang Platmerah: 39 Calon Anggota KPU Kota Gunungsitoli Ikut Seleks...

Gerbang Platmerah: 39 Calon Anggota KPU Kota Gunungsitoli Ikut Seleks...: 5 Anggota KPU Incumbent Kembali Ikut  Platmerahonline.com | Kota Gunungsitoli - Sebanyak 39 calon anggota KPU Kota Gunungsitoli yang lo...

Sabtu, 24 Agustus 2013

Off The Record

UNTUK hal-hal tertentu, narasumber sering memberi catatan off the record terkait statement yang diberikannya. Sebaiknya, wartawan mengulang pernyataan tersebut satu atau dua kali, dan menanyakan kembali bagian mana saja yang off the record.

Off the record sendiri secara sederhana bisa dipahami sebagai informasi yang diberikan untuk tidak disebarluaskan.

Biasanya, naskah off the record diberikan narasumber untuk dua hal, yakni menunjukkan bahwa ia tahu cukup dalam tentang masalah yang sedang dibahas, kedua untuk memberi petunjuk pada wartawan tentang informasi yang ia tahu, namun tidak bisa ia berikan untuk publik.

Karena itu, setiap kali menerima pernyataan off the record, adalah penting bagi seorang wartawan untuk menanyakan pada narasumber tersebut tentang siapa saja selain dia yang juga mengetahui informasi tersebut. Dengan demikian, jika memang informasi off the record itu sangat menarik, wartawan bisa mengupayakan memperolehnya dari sumber yang lain, yang tentu saja on the record (bisa disebarluaskan).

Tapi, dalam banyak kasus, wartawan juga dapat membujuk narasumber agar bersedia mempublikasikan pernyataannya. Yakinkan narasumber bahwa pernyataannya justru akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Yakinkan bahwa pernyataan itu tak akan berdampak buruk bagi narasumber. Sebab, sering juga, narasumber hanya memiliki kekhawatiran yang sebenarnya tak ia perlukan terkait pernyataannya.

Tapi, sekali lagi, jika narasumber tetap ingin pernyataannya tak dikutip adalah kewajiban wartawan untuk mematuhinya.

Melindungi Narasumber

KEPANDAIAN seorang wartawan saat melakukan wawancara, kerap membuat nara sumber lupa bahwa saat itu ia sedang diwawancara, dan apa pun yang ia katakan akan dapat disebarluaskan di media massa.

Saking asyiknya nara sumber dapat sangat mungkin tanpa sengaja membocorkan rahasia-rahasia penting, hal-hal yang dapat menimbulkan kehebohan, atau hal-hal yang memiliki konsekuensi hukum. Saking asyiknya, nara sumber juga bisa tanpa sengaja memberikan penilaian yang berlebihan terkait seseorang, lembaga, atau masalah tertentu.

Untuk tujuan tertentu, seorang wartawan biasanya membiarkan keasyikan narasumber itu terus terjadi. Beberapa menggunakannya untuk "memukul balik" narasumber pada saat yang diperlukan. Namun, beberapa lagi membiarkannya dengan catatan akan langsung mngeditnya saat memulai penulisan.

Tapi, wartawan yang baik, kerap memilih mengingatkan narasumbernya saat wawancara berlangsung, bahwa narasumber sedang ada dalam wawancara resmi di mana apa pun pernyataannya dapat memiliki konsekuensi tertentu jika dikutip dalam berita.

Cara mengingatkan ini bisa dengan beragam cara. Bisa secara verbal, tapi bisa juga nonverbal, misalnya dengan memperlihatkan aktivitas mencatat atau merekam.

Untuk pernyataan-pernyataan yang dinilai berbahaya atau berpotensi membahayakan narasumber jika disebarluaskan, sebaiknya wartawan mengulangnya hingga beberapa kali. Cara ini memberi kesempatan pada nara sumber untuk meralat pernyataannya. Ia akan paham bahwa kita sedang melindunginya dari hal-hal yang tidak ia sadari.

Untuk pernyataan-pernyataan semacam ini, wartawan juga bisa menanyakannya satu atau dua kali pada narasumber tentang boleh atau tidak pernyataan itu dikutip.Tapi, jangan terlalu sering pula melakukan hal itu, sebab ini akan membuat narasumber bosan hingga wawancara tak berkembang.

Umumnya, narasumber akan merasa sangat dihargai ketika kita dengan cara-cara yang tepat mengingatkan mereka terkait beragam statement yang mereka berikan. Ini justru akan membuat mereka semakin terbuka. Kita mungkin akan memperoleh banyak sekali hal yang tak terduga karena "kebaikan" melindungi narasumber ini.

Jika narasumber ingin pernyataannya tak dikutip (off the record), adalah kewajiban wartawan untuk mematuhinya. Begitu juga ketika narasumber ingin agar identitasnya tidak dipublikasikan, adalah kewajiban wartawan untuk memenuhinya. Namun, mempublikasikan pernyataan dari narasumber yang identitasnya tidak ingin dipublikasikan membuat wartawan harus memikul risiko tambahan. Ia harus mengambil alih tanggung jawab narasumber anonim tersebut jika di kemudian hari menimbulkan masalah hukum.
Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by BMATINDAS - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons