Kamis, 24 Januari 2013

Lima Fase Atau Tahapan Kehidupan Manusia Yang Mesti Dialami Manusia Dari Awal Sampai Akhir, Tahapan Titik Nol Atau Ketidak Adaan, Tahapan Di Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Barzakh Dan Alam Akhirat


Segala sesuatu tidaklah luput dari ketentuan ALLAH Tabaraka wa Ta’ala yang telah mengkabarkan kepada kita para ummat-Nya, bahwasanya tiap-tiapsesuatu bermula adalah mesti ada awal dan adapula akhirnya, jika ada hidup maka tentu ada mati, jika ada awal dijadikannya semesta alam maka tentu ada pula masa semesta alam ini diakhiri oleh ALLAH Tabaraka wa Ta’ala. Demikian pula halnya dengan kehidupan sekalian makhluk-Nya terlebih bagi jin dan manusia, dan berikut adalah lima  fase atau tahapkehidupan manusia yaitu  Tahapan  titik nol atau ketidak adaan,  tahapan  di  alam  rahim, alam dunia, alam barzakh dan kemudian alam akhirat :
1.    Tahapan titik nol atau ketidakadaan adalah sebagaimana ditunjukan oleh  Allah Ta’ala dalam  Firman-Nya:
هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنسَانِ حِينٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئاً مَّذْكُوراً
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”. QS. Al-Insaan : 001
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاء إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّى وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِن بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئاً وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاء اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
“Wahai manusia jika kamu ragu kepada hari kebangkitan maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian  dari  setetes  air  mani,  kemudian    dari  segumpal darah   kemudian   dari   segumpal   daging   yang   sempurna kejadiannya dan yang tidak  sempurna. Agar Kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan dalam  rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,  kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi kemudiankamu menjadi dewasa. Dan di antaramu ada yang diwafatkan dan ada yang dipanjangkan   umurnya   hingga   pikun   supaya   dia   tidak mengetahui  lagi sesuatupun yang telah dia ketahui dahulu. Dan kamu lihat bumi itu kering dan apabila Kami turunkan air  dari    atasnya    hiduplah    bumi    itu    dan    suburlah menumbuhkan berbagai macam tumbuhan yang indah.”  QS. Al-Hajj : 005 
2.  Adapun  tahapan  alam  rahim,  sebagaimana  firman Allah Ta’ala :
خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنْ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقاً مِن بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamudelapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”. QS. Az-­Zumar : 006
3.  Adapun    tahapan    kehidupan    dunia,    sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
 “Dan Allah telah mengeluarkan kalian dari perut ibu­-ibu kalian  dalam keadaan tidak mengetahui segala sesuatu dan Dia menjadikan  bagimu  pendengaran, penglihatan dan hati agar kalian bersyukur.” QS. An­-Nahl : 078
Dan   pada   tahapan   inilah   yang   menentukan bahagia  dan celakanya, dan merupakan negeri ujian dan cobaan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala  :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Dialah  yang  telah  menciptakan  kematian  dan  kehidupan agar menguji kalian siapa di antara kalian yang paling bagus amalannya.” QS. Al­-Mulk : 2
4.  Adapun tahapan alam barzakh, dan Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman tentangnya :
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan.” QS. Al-­Mu’minun :  100
5.  Adapun  tahapan  kehidupan  akhirat  adalah  tahapan tujuan serta akhir  dan  ujung dari segalanya. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala setelah  menyebutkan  tahapan­-tahapan kehidupan manusia :
ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ 
“Dan sesungguhnya setelah itu kalian  akan menjadi  mayit kemudian  nanti di hari kiamat kalian akan dibangkitkan.”QS. Al­Mukminun : 016

Selasa, 22 Januari 2013

Senandung Al-Quran Hadits Lemah

Kalau pernah mengajar santri di TPA, pasti kenal dengan buku panduan "Materi Hafalan". Inilah menjadi pedoman bagi santri dalam rangka mengenal surah-surah, bacaan sholat.

Dalam konten buku tersebut, tentunya strukturalisasi hafalannya sangat baik. Dan penuh adab-adab.
Namun, ada sebuah kekeliruan teknis di dalam buku tersebut. Ambil contoh, pada halaman terntentu, terdapat bacaan' senandung al-Qur'an yang mendapat kritikan.

Allhummarhamni bilqur'an. Waj-'alhu li imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu ma nasitu wa 'allimni minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu aana-allaili waj-'alhu li hujatan ya rabbal 'alamin.
Artinya, "Ya Allah sayangilah aku dengan sebab al Qur'an dan jadikanlah al Qur'an untukku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku akan ayat-ayat al Qur'an yang kulupa, ajarilah aku tentang isi al Qur'an yang tidak aku ketahui dan berilah aku nikmat bisa membacanya di waktu malam. Jadikanlah al Qur'an sebagai membelaku wa tuhan semesta alam".

Hadits ini disebutkan oleh al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin 1/278. Tatkala as Subki membahas biografi al Gazali dalam Thabaqat as Syafiiyyah al Kubro 6/286-386, beliau menyebutkan hadita-hadits yang tercantum dalam kitab Ihya Ulumuddin namun pada realitanya tidak memiliki sanad. Di antara yang hadits yang disebutkan oleh as Subaki adalah hadits di atas. Lihat Thabaqat as Syafiiyyah al Kubro 6/301.

Kesimpulan
Bacaan yang dikenal dengan sebutan senandung al Qur'an adalah berdasarkan hadits lemah yang tidak boleh dijadikan dalil dalam beragama dan beribadah kepada Allah.

Itu yang pertama, kemudian yang kedua, terkait cover di halaman depan.
Tertera "Buku Materi Hafalan". Sehingga, hal ini akan menumbuk sebuah pemahaman bahwa buku ini sekedar "Buku Hafalan" saja. Buku yang isinya akan disimpan dimemori.
Padahal dalam islam, kita dianjurkan untuk beramal.

Sehingga, saran kita adalah cover itu diganti menjadi "Buku Amalan". Ini akan menyita pemahaman lebih baik. Karena dari cover akan menentukan sikap. Apalagi yang dijejali adalah anak-anak. Karena itulah, dari kata akan terbentuk sebuah pemahaman.

Bismillah.

Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by BMATINDAS - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons